Saturday, September 24, 2011

Wanita Hitam Pemetik Surga



Dialah Sa’irah al asadiyah, seorang wanita berkulit hitam dari bani Asad yang telah dijanjikan surga baginya sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh ‘Atha’ bin Abi Rabah, dia berkata: “Telah berkata kepadaku Abdullah bin Abbas: “maukah engkau aku perlihatkan seorang wanita penghuni surga?” maka aku berkata : “tentu!”. Kemudian ‘Abdullah berkata: “Wanita hitam dia pernah mendatangi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam lalu ia berkata: “ aku kena penyakit ‘usro’u (ayan/epilepsy), jikalau penyakitku kambuh auratku tersingkap. Maka do’akanlah kepada Allah agar sembuh penyakitku”. Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berkata: “jikalau aku do’akan kepada Allah, pasti kamu akan sembuh. Akan tetapi jikalau kamu sabar maka bagimu surga”. Maka wanita hitam itu berkata: “Ashbiru (aku akan sabar), akan tetapi do’akan kepada Allah agar tiap kali kambuh penyakitku, auratku tidak tersingkap”. Maka Nabi pun mendo’akannya sehingga tiap kali kambuh, Allah Ta’ala menjaga auratnya.
Dari kisah diatas, dapat kita ambil hikmah dari seorang wanita yang dijamin syurga, Sa’irah al asadiyah, seorang wanita berkulit hitam yang mungkin dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat, ditambah lagi wanita itu menderita penyakit ayan, akan tetapi Alloh memuliakannya dengan surga. Sa’irah, ketika datang 2 pilihan terhadapnya antara kesembuhan atau imbalan surga atas kesabaran dengan penyakit yang dideritanya, ia lebih memilih bersabar atas penyakitnya dengan balasan surga, walaupun dengan penyakitnya itu dia dipandang sebelah mata oleh manusia di sekelilingnya. Dia memilih ridho Alloh, dia tidak mempedulikan pandangan manusia terhadapnya, asalkan Alloh ridho karena Alloh adalah tujuannya. Rasa malu dan ketaqwaannya telah mengantarkan dirinya untuk sabar dalam menderita penyakit serta musibah yang dideritanya. Sifat taqwa dan rasa malu itu nampak ketika Sa’irah berkata kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dimana saat penyakitnya kambuh menyebabkan dia kehilangan kesadaran sehingga auratnya tersingkap. Wanita hitam itu malu auratnya terlihat ketika penyakit ayannya kambuh, dimana dalam situasi tersebut dia dalam keadaan tidak sadar.
“Malu termasuk bagian dari iman dan iman tempatnya di surga” (HR. Ahmad dan Tirmidzi )
Dan Alloh pun mengetahui hati setiap hambaNya, Alloh tidak akan mensia-siakan setiap amal yang telah dilakukan oleh hambaNya. Allahu Akbar….
Nisa Qonita, MIPA

No comments:

Post a Comment