Saturday, October 8, 2011

Memaknai Pulang



            Berada jauh dari rumah, terkadang membuat kita menuntut hati dan pikiran untuk kuat pada arti yang sangat dalam. Meskipun ada juga yang memaknainya secara dangkal. Menjadi sebuh kemerdekaan sebagai manusia dewasa.  Sebuah konsekuensi tentang jauh dari rumah. Ada tangis kesepian pada awal langkah. Ada sedih kebingungan tanpa alasan jelas. Yang kita tahu rasanya berada di sebuah tempat berbeda. Asing dengan segalanya.
            Kita sering mengacuhkan hal-hal sederhana dalam hidup. Ibu sedang mempersiapkan makanan untuk anak dan suaminya. Kepayahan yang terjadi hampir setiap hari. Tanpa jeda. Mulai dari berebut dagangan di pasar. Perang harga dengan sang penjual. Sama-sama tidak mau kalah. Sama-sama membawa misi penting tentang keberpenuhan sebuah keluarga. Lebih dari itu. Ini tentang pengabdian soerang ibu kepada anak dan suaminya. Ia sedang memperjuangkan kelegaan dalam hatinya.